Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 09:24:56【Resep】580 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(127)
Sebelumnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Selanjutnya: Ini kronologi lengkap temuan
Artikel Terkait
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- AHY kampanye bersihkan mangrove sebagai inisiatif infrastruktur hijau
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi